advertising

Sabtu, 07 Juli 2012

Jakarta dalam Rok Mini

Itu dalam kurun waktu 11 ½ bulan. ½ bulan yang lain 2 hari sebelum bulan puasa, 4 hari setelah hari pertama puasa, 2 hari sebelum malam takbiran dan 4 hari terhitung dari idul fitri, ini adalah saat-saat malam jakarta ada dalam gengaman kuasa pemerintah dan kuasa Tuhan. Dimalam malam ½ bulan itu dirimupun serasa ikut aturan main ini.

Dirimu ikut bangun disaat semua umat sedang sahur, dirimu ikut membasuh wajah dengan wudhu disaat takbir subuh berkumandang yang mengawali start ibadah tidak makan-minum, dan dirimu ikut menonton acara televisi disaat waktu senja mulai menuntun datangnya saat berbuka puasa walau kutahu tadi siang kau hisap rokokmu sembari bercermin. Saya fikir dirimu lelah, namun teryata saya salah.

Dirimu semakin beringas mengais rezeki dibulan yang suci itu. Bulan suci itu teryata memang bulan penuh berkah bagi dirimu. 11 ½ bulan yang lain, Kota Jakarta disaat malam hari mutlak ada dibawah kekuasaan dirimu. Dari pejabat 1, 2, dan 3 atau cecunguk brekele bertekuk lutut dibawah rok minimu. Dirimu berjalan santai menyusuri malam di Jalan Central Jakarta, memasuki Entertainments - Night Clubs Plaza Gajah Mada. Setelah itu dirimu keluar dengan lelaki masa depan, lalu memutari belakang areal itu dan memasuki Hotel Royal Regal yang sedang mengadakan pesta tralala-trilili. Esok hari , dikeramangan malam Jatinegara. kau terlihat berdiri sempurna didekat Rel kereta Api Perumpung. Dikawasan kumuh itu teryata kau juga menguasainya. Lalu kau sambangi Ambhara Hotel dikawasan Blok M dan subuhnya kau sudah sampai di Hailai Internasional di Jakarta Utara. Weh kau hebat, kau menguasai mulai dari warung remang-remang kelas jelata hingga klub-klub tempat berkumpul kalangan jetset. Namun yang dia raih dari malam-malam itu kalah istimewanya dengan yang dia dapat dikala malam ½ bulan yang itu.

Dimalam itu Jakarta serasa memberikan rezeki yang melimpah baginya, Bulan itu dia merasakan kehidupan yang lebih Istimewa, dimalam-malam itu Jakarta benar-benar utuh dalam roknya. Akhir kata, saya akan mengutip tulisan di spanduk mobil satpol PP, yang selalu markir dari jam dini hari hingga subuh didepan areal pijat plus-plus di Desa Situsari –Cileungsi, Bogor ;

0 comments: